Rabu, 29 Februari 2012

Bahasa Indonesia 2 (Tugas 2) **** Metode penalaran



 Metode Dalam Penalaran



Metode dalam penalaran ada 2 jenis :
Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. 
Penalaran Induktif dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Generalisasi
Proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tersebut.
Generalisasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:
1. Loncatan induktif:      
fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada.
2. Tanpa loncatan induktif:
fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan.

 
 Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
Jika dipanaskan, logam memuai.
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
2. Analogi
Proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk satu hal berlaku juga untuk hal lain.
Tujuan dari Analogi adalah:
  • Meramalkan kesamaan
  • Menyingkapkan kekeliruan
  • Menyusun sebuah klasifikasi.
Contoh analogi:
Nina adalah lulusan Akademi Amanah.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan Akademi Amanah.
Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

3. Hubungan Kausal
Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Hubungan kausal dapat terjadi dalam tiga pola:
  • Sebab ke akibat : mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang sudah diketahui, kemudian bergerak maju menuju pada kesimpulan sebagai akibat yang terdekat.
  • Akibat ke sebab : suatu proses berpikir yang bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang diketahui, kemudian bergerak menuju ke sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat tersebut.
  • Akibat ke akibat : suatu proses penalaran yang bertolak dari suatu akibat menuju akibat yang lain, tanpa menyebut atau mencari sebab umum yang menimbulkan kedua akibat itu.
Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Macam-macam penalaran Deduktif :
1. SILOGISME.

Silogisme adalah suatu pengambilan kesimpulan, dari dua macam keputusan (yang mengandung unsure yang sama, dan salah satunya harus universal) suatu keputusan yang ketiga, yang kebenarannya sama dengan dua keputusan yang mendahuluinya.

Contoh :
P1 : semua manusia pasti akan meninggal
P2 : Budi adalah manusia
K : Budi pasti meninggal
 
    Macam-macam SILOGISME
1). SILOGISME KATEGORIK
Merupakan silogisme yang semua posisinya merupakan proposisi kategorik, demi sebuah kesimpulan maka pangkal umum tempat kita berpijak harus merupakan proposisi universal, sedangkan pangkalan khusus tidak berarti bahwa proposisinya harus partikuler atau sinjuler , tetapi juga proporsisi universal tetapi ia diletakan dibawah aturan pangkalan umumnya.
Silogisme kategorik bisa disebut juga silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.

Contoh :
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
 
Contoh silogisme Kategorial:
My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Badu adalah mahasiswa
K : Badu lulusan SLTA
My : Tidak ada manusia yang kekal
Mn : Socrates adalah manusia
K : Socrates tidak kekal
 
2). SILOGISME HIPOTESIS
Adalah argument yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik yang menetapkan atau mengingkari terem antecindent atau terem konsecwen premis mayornya.
Silogisme hipotesis yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi conditional hipotesis.

Contoh :

My : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.
Mn : Air tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan kehausan.
My : Jika tidak ada udara, makhluk hidup akan mati.
Mn : Makhluk hidup itu mati.
K : Makhluk hidup itu tidak mendapat udara.

3). SILOGISME ALTERNATIF
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternative.
Proposisi alternative yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya menolak alternative yang lain.
Contoh :
My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn : Nenek Sumi berada di Bandung.
K : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn : Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
K : Jadi, Nenek Sumi berada di Bandung

2.  ENTIMEN
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.

Contoh entimen:
1) Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
2) Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar